20 September 2016

My Life as a Blogger - how do you explain yourself?

How do you explain yourself?
Saat ada yang bertanya apa pekerjaan kamu.

I mean, buat blogger yang punya pekerjaan utama mungkin bisa jawab dengan pekerjaan utamanya itu, gampang.
Tapi untuk full time blogger atau yang menjadikan nge-blog sebagai profesi utama atau yang seriously consider themself as writer / blogger. Saat menjawab "saya blogger", pernah mendapat tatapan "hah?" ngga?

Karena, barusan banget saya mengalami 2 hal yang bikin saya sadar :
1. Beberapa anggota keluarga tidak tahu bahwa profesi saya selain MUA dan Perias Pengantin / Wedding Planner adalah : Beauty Blogger.
2. Dari kelompok keluarga yang saya sebut di no.1 beberapa diantaranya bahkan tidak mengerti apa itu blogger atau blog.

...
Whaaattttt...
...

Pengen banget ya saya ceritain kronologisnya, tapi karena saya cenderung terlalu detil kalau bercerita, jadi mending skip ya kronologisnya. Saya cerita kesimpulannya aja :

Selama ini mereka pikir : saya hanya bekerja merias Sabtu & Minggu saja. Senin sampai Jumat saya adalah full time housewife, That's why saya punya banyak waktu untuk masak, baking dan nongkrong dengan tetangga. ---wawww...---

Saat saya secara subtle berusaha menjelaskan bahwa :
1. Saya blooger, specialized in beauty related topic. Dan karena saya menganggap serius blog saya ini, saya menetapkan target untuk diri saya sendiri. Jadi ujung-ujungnya ya saya juga dikejar deadline. Apalagi kalau ada produk kiriman brand / olshop, beban tanggung jawabnya lebih gede kan,
2. Sebagai MUA-Perias Pengantin-Wedding Planner yang belum punya karyawan, jadi yaaaa saya handle semuanya sendiri. Dari mulai bikin dan mengumpulkan portfolio, ngutak ngatik paket, cari potential clients a.k.a marketingin jasa saya, setelah dapet klien yang deal pun saya sendiri yang handle administrasi, fitting, belanja keperluan persiapan wedding, bahkan bikin dan ngehias kotak seserahan pun saya loh. (Okey, bikin kotaknya mah ke pengrajin).
Intinya : Saya memang ngga terikat jam 9-5, tapi justru jam sibuk saya lebih dari itu.

Reaksi yang didapat hanyalah "hah?" atau "masa sih?".
So, you know what...sepertinya ngga masuk deh penjelasan saya, hahahaha

Ada yang pernah mengalami ini ngga sih?
Saya berusaha cuek dan lempeng dan meyakinkan diri sendiri bahwa : I don't have obligation to explain to them.

Tapiiii...(tanpa mengurangi rasa hormat kepada para full time housewife) :
Nyeri hate juga kalau dicap sebagai full-time housewife yang menggantungkan nasib hanya ke bahu suaminya.
Sebel juga dicap sebagai cewe yang "enak banget ga ada kerjaan, ga terikat jam kantor apalagi belum ngerasain riweuh ngurus anak".
Naik darah juga denger kalimat "pantesan bisa masak,baking dan kumpul ama tetangga, banyaaakk waktu luangnya" dan bla bla bla lainnya,
Mereka kan ngga tahu...jam-jam begadang yang saya lalui...demi supaya suami-rumah-kerjaan sebagai MUA-klien-kerjaan sebgaia blogger-dan kehidupan pribadi saya ngga ada yang terlantar atau terlewat..

Jadi kepanjangan ah curcolnya.
Semoga ngga terlalu berlebihan dan cengeng.
It would be great if you share your thought or maybe personal experience and how you handle it.

MMMuachhh

Wassalam,
Stay geulis,darling

19 September 2016

My Matte Collection

Assalamualaikum,

As you can read on the title, here are my matte collection.
Belinya ngga berbarengan ya...cuma bersamaan,,,hahahaha,,


matte-eyeshadow-palette


eh tapi seriously, ini ngga sekaligus belinya, tapi emang dalam waktu berdekatan aja,
Currently I'm obssesed with matte eyeshadows.Awalnya karena butuh banget eyeshadow untuk highlight brow bone yang matte dan ramah di dompet. Tapi berujung dengan plin plan milih yang mana, so I ended up picking these shadows.

As you can see, ada nyempil 2 eyeshadow singles yang BUKAN warna highlight. Itu dibeli karena mendadak nyadar saya juga butuh dark shades untuk crease,

Selama ini kan mengandalkan dari palet Coastal Scents yang 252 warna. Jadi selalu ngerasa ngga butuh eyeshadow lagi kecuali yang shimmer or foil. Setelah bosan dan mulai ngerasa ngga puas dengan palet CS 252 warna itu, barulah ngeh butuh banget matte terang dan gelap tapi in neutral color.

Jadi, hasil hunting ini akan saya review terpisah ya, satu persatu.
Si eyeshadow singles nya aja bakal direview terpisah,
Saya akan bahas harga, packaging, pigmentation, durability, dan swatches. Termasuk my personal opinion.
Semoga aja artikel review saya bermanfaat buat yang masih plin plan dan galau milih eyeshadow matte.

So, see you on next post!

Wassalamualaikum,
Stay geulis,darling,





9 Juni 2016

Review : Jafra Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask

You know soulmate kan?
Buat saya, soulmatenya sabun mandi adalah body lotion or body butter.
Soulmatenya pasta gigi adalah mouthwash.
Soulmatenya shampoo adalah conditioner.
Jadi secara otomatis, soulmatenya facial scrub adalah masker.

(Disclaimer : Ini opini saya pribadi, tidak mewakili semua jenis kulit dan tidak  mewakili pendapat apalagi selera semua orang).

Setelah tahu facial scrub favorit saya selama 5 bulan terakhir, rasanya pas deh kalau dilanjut dengan bahas face mask yang dipakai setelah facial scrub itu.
Apa? belum tahu facial scrub apaan yang saya bahas? cek cek disiniiii ---> facial scrub favorit Letisia. Penting loh untuk dibaca..penting banget.

Jadi setiap kali saya exfoliate wajah saya dengan si facial scrub itu, walaupun setelahnya langsung terasa kenyal dan licin, saya selalu lanjut dengan masker karena ya itu tadi, saya anggap mereka soulmate hehe.. Lagipula di logika saya, exfoiate mengangkat sel kulit mati dan mungkin membuka pori-pori jadi sekalian aja dinutrisi dengan masker.

Masker yang saya pakai adalah JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask.
Bukan sengaja beli supaya matching dengan scrubnya yang sesama seri Beauty Dynamics yaa.
Tapi emang kebetulan aja dapet bonus gratisan dari Jafranya. Pengen tahu kenapa dan gimana kok bisa dapet gratisan dari Jafra? langsung chat via WA ya, biar ngga promosi disini hihihi.


Jafra-Beauty-Dynamics-Malibu-Miracle-Mask
JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask

Jafra-Beauty-Dynamics-Malibu-Miracle-Mask
JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask - tampak belakang

JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask - tampak bawah

JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask ini satu seri sama exfoliating scrub yang saya bahas di artikel sebelumnya, yaitu Beauty Dynamics. Di katalog aja mereka berdampingan dalam 1 halaman, kayak lagi di pelaminan.
Berhubung namanya panjang, kita sebut saja dia JAFRA Malibu Mask.


JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask - angle miring biar kekinian


 First off all, I love the packaging.
Biasanya I'm not a fan of white packaging, apalagi untuk kosmetik.
Tapi untuk skincare, justru putih itu rasanya clean dan elegan, dan kok bikin sugesti bisa membuat kulit jadi clean dan putih juga. Padahal ini TIDAK MEMUTIHKAN yaaa..

Anyway, dari bahan packagingnya ini terasa mahal walaupun bukan wadah kaca yang berat.
Eh tapi justru karena dia ngga terbuat dari kaca jadi enak buat dibawa travelling.



Bagian dalam ada pelapis diantara tutup luar dan segel dalam

Ini segel dalamnya
Oh ini ada segelnya di dalam. I don't know, saya suka seneng kalau skincare atau kosmetik itu ada segel, rasanya lebih meyakinkan aja produknya.



Jafra-Beauty-Dynamics-Malibu-Miracle-Mask
Tadaaaaaa
Teksturnya JAFRA Beauty Dynamics Malibu Miracle Mask  ini agak encer.
Ngga seencer hatiku saat jatuh cinta, ngga.
Dia creamy kok, tapi ngga thick creamy gitu. Jadi pas dioleskan, mudah banget diratakan di seluruh wajah. Buat 1x pakai, ngga butuh banyak untuk mengcover seluruh wajah. Tahu kan, permukaan pipi dan dahi saya tuh seluas apa.

Aromanya? hmmmm...agak susah ngejelasinnya. Jadi gini, dia ngga ada aroma harum floral ataupun fruity, ngga ada wangi menyengat, ngga bau obat or chemical, ngga juga berbau jamu. Tapi dia ada aroma yang mungkin kalau pertama kali cium, agak aneh.
Buat saya sih begitu nyium, langsung inget : susu almond mint?


Jafra-Beauty-Dynamics-Malibu-Miracle-Mask


Nah ini yang agak unik, sensasi saat dipakai.
Awalnya biasa aja, tapi semenit kemudian mulai terasa hangat dan akan semakin hangat selama beberapa menit selanjutnya.
BUKAN panas atau kebakar atau perih atau gatal atau cekit cekit ya, jangan lebay.
Benar-benar terasa hangat di kulit. Buat saya mah malah terasa nyaman.
Ini bukan type masker yang akan mengering dan mengencang. Malah setelah beberapa waktu dia seperti terserap oleh hangatnya kulit kita.

Setelah 20 menit, bilas dengan air hangat.
Saya sih karena ingin pori-pori merapat lai, bilasnya pakai air dingin. Padahal mungkin ada alasan khusus ya kenapa harus bi;as dengan air hangat.
Ohya, pakai masker itu jangan berlebihan ya. Maksimal 20 menit..yaah lewat lewat dikit jadi setengah jam mah ngga apa-apa deh.
Kenapa ngga boleh lebih dari 20 menit? itu saya jelaskan di artikel lain yaa..kalau ga sabar, silakan WA aja saya yaa.



Pemakaian pertama, setelah selesai pakai yang terasa itu kulit jadi moist banget, terasa kenyal, jadinya pengen elus-elus dan cubit-cubit pipi sendiri deh. Efek jangka pendek, kulit terlihat lebih cerah selama beberapa jam. Ini bukan pemutih ya, dan tidak pernah dijanjikan dapat memutihkan.

Cuma ya namanya kulit wajah kalau habis di-exfoliate lalu dinutrisi dengan masker, ya pasti langsung terlihat lebih cerah dari hanya sekedar cuci muka dengan facial wash.

What I think about this malibu mask :

Price point : ini harganya Rp. 240.000 dengan isi 50ml. So definitely more expensive than the scrub. But I got it for FREE. Tapi kalau misalnya ini saya beli, saya mendingan beli pakai harga member, diskon 30% jadi sekitar Rp. 168.000 ya? jauh kan, selisih 72.000
Saya pakai selama 3 bulan, 1x per minggu, hanya habis setengahnya. Pemakaian ngga pelit ya, biasa aja seperti photo saya diatas, jadi ngga terlalu tipis ataupun terlalu tebel.
Intinya, lebih worth it beli pakai harga member.

Does it work? nah ini nih..saya sih merasa cocok-cocok aja dan senang dengan hasilnya. Kulit saya terasa moist dan kenyal.
Tapi sepertinya kalau habis, saya ngga akan repurchase masker yang ini. ---atau purchase, since the first one is free---
Kenapa? karena ternyataaaa...ini dipersembeahkan kepada pemilik kulit kering dooonggg. So oily face like mine kurang disarankan.. Padahal saya ngga ngerasa jadi lebih berminyak kok, suer, beneran...
Akhirnya masker ini saya pakaikan ke teman-teman yang ingin coba gratis aja, barengan dengan exfoliating scrub yang saya bahas disini.   Dan saya beralih ke masker lain yang lebih cocok ke kulit berminyak/kombinasi seperti saya.

Recommended or not? Kalau kulit kamu kering, yes I recommend this. With or without the exfoliating scrub, this mask still works. Tetap bikin moist, lembut, kenyal, Memang better kalau pemakaiannya dikombinasikan dengan scrubnya ya, kan soulmate, kasian dong dipisahin. ---apasih---

Mau tanya lebih lanjut gimana bisa dapet gratisan atau sekedar pengen nyobain doang? feel free to contact me through WA.. ngga ada paksaan beli or join kok.. Saya seneng-seneng aja share experience dalam memakai produk-produk yang pernah saya review disini.
Ngga hanya produknya Jafra kok yang bisa kalian coba-coba di studio saya.


Stay geulis, darling

Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...