8 April 2018

Review : Jafra Mud Mask

Hello, MLM lovers (and haters).

Sudah baca artikel kenapa saya mau bahas produk-produknya MLM brands?
Kalau belum, silakain KLIK DISINI

Kalau udah selesai baca artikel itu, bisa langsung klink 3 link ini untuk tahu 3 produk MLM yang sudah saya review sebelumnya :
KLIK INI untuk baca artikel lipstick Jafra.
KLIK INI untuk tahu review saya tentang exfoliating scrub-nya Jafra.
KLIK INI untuk info tentang masker malibu-nya Jafra.

Oh udah baca semuanya? okeeyyy thank you yaaa udah jadi pembaca yang rajin dan loyal.
Sekarang kita bisa move on ke salah satu produk unggulan Jafra yang paling heboh.
Yaitu Jafra Mud Mask

Saya ngga perlu ngejelasin lagi lah ya tentang gimana gencarnya promo Jafra Mud Mask ini pada masanya. Saya aja termasuk fans nya.
Sebelum nuduh ini posting jualan, boleh ya bikin disclaimer dikit.

Saya member Jafra, yang sudah tidak aktif. Jadi saya sendiri ngga tahu status saya sekarang masih member ataupun tidak. Saya tidak di-endorse atau disponsori untuk membuat post ini. Karena kalau sudah baca artikel yang INI pasti tahu kalau saya akan membuat review yang fair.  

Kembali ke Jafra Mud Mask
Kandungannya diantaranya adalah :
Water / Aqua, Kaolin, Bentonite, Cetyl Alcohol, Cyclomethicone, dan 28 bahan lainnya yang tidak sanggup saya tulis semua, karena lieur bacanya hehehe.
Saya hanya tulis 5 bahan utama yang tertulis paling awal di kemasan.



Jafra-Mud-Mask
Jafra Mud Mask 250gr
Lihat penampilannya, simple ya dan terlihat exclusive.
Kemasannya besar banget, padahal isinya 250gram / 8.8 oz.
Kerasa kok beratnya.
Tapi kalau lihat kemasannya, we'll expect at least there's 500grams in it.


Jafra-Mud-Mask
Tekstur Jafra Mud Mask


What I love :
1. Wanginya. Seger tapi relaxing, reminds me of sea. Padahal kalau ke pantai atau laut juga wangnya ga gitu, tapi kok pas nyium wanginya ingetnya pantai dan laut ya. Aromanya ini juga bikin dia terkesan mahal.
2. Cepat keringnya. Saya ngga suka masker yang lama keringnya, wasting time hehehe.
3. Teksturnya lembut banget, ngga kasar. Setelah kering pun walau mengencang tapi ngga terasa kering atau kasar.
4. Dari pertama pemakaian, efeknya sudah terasa : kulit jadi segar dan lembut. Tapi, rata-rata masker apapun memang langsung ada efek begitu ya.
5. Setelah sebulan pemakaian rutin (rutinnya dalam artian 2-3x per minggu, berarti total 8-10x pemakaian), kulit saya jadi lebih terlihat segar, ngga sekusam sebelum rutin. Terasa lebih sehat juga.

Negative thoughts?
1. Walaupun saya suka wanginya, sayangnya itu berarti produk ini mengandung parfum. Dan sebenernya parfum termasuk ingredients yang tidak perlu di dalam skincare. Untuk pengguna yang concern banget dengan kandungan, mungkin ga akan suka dengan masker ini. Tapi bagi saya pribadi, saya suka skincare yang wangi hehehe.
2. Setelah sebulan pemakaian rutin, saya ngga merasakan efek yang signifikan terhadap kondisi kulit saya. Kadar oilnya tetap, flek tetap, komedo tetap. Memaaangg tidak pernah dijanjikan produk ini membantu mengatasi flek sih hehehe.

Overall,
Jafra Mud Mask ini termasuk dalam produk skincare favorit saya.
Setelah 1 bulan memasukkan masker ini ke rangkaian skincare saya, mulai di bulan ke-2 saya kombinasikan / gantian dengan masker lainnya.
Sekarqang sudah mau habis maskernya, jadi kalau dihitung-hitung, 250gr ini bisa untuk sekitar 4-5 bulan, itu kalau rutin 3-4x per minggu loh.

Penasaran pengen coba? bisa cari member Jafra terdekat di lingkunganmu, pasti ada deh.
Sekarang membernya buaanyaaaak.

Kalau ngga nemu, bisa hubungi saya, nanti saya kasih kontak temen-temen saya yang member Jafra.
Karena ngga bisa beli di saya, udah lama belum belanja Jafra lagi hehehe..

Well, semoga bermanfaar ya reviewnya.

Stay geulis, darling
Mmwwahhh






19 Februari 2018

Beauty Products by MLM Brands, Does it Work?


Multi Level Marketing.
Sering denger kan istilah pemasaran itu?
Biasanyaaa..untuk beberapa orang, mendengar MLM itu langsung antipati.
(disclaimer : Artikel saya ini TIDAK mewakili opini semua orang.)

Bagi saya sendiri, there's nothing to be afraid of.
MLM itu hanyalah salah satu bentuk pemasaran produk, tidak lebih. Bukan penipuan, bukan money game.
Lalu kenapa amsih ada yang anti MLM?
Well, saya ngga tahu apa alasan orang lain menghindari MLM, jadi saya hanya bisa menjelaskan dari sudut pandang saya ya.

Karena kesuksesan seseorang menjalankan bisnis MLM adalah dari jaringan yang dibentuknya, maka para membernya cenderung semangat ngajak ketemuan temen-temen lamanya, temen baru, saudara, temennya saudara, saudaranya temen, dll. And it's okay, it's a good thing.
Tapiii karena ada agenda jadi kadang terasa loh, bahwa meet up yang dilakukan itu tidak murni karena silaturahmi, melainkan karena ingin mengenalkan brand nya dan merekrut untuk jadi member, atau minimal belanja ke si member tersebut.
Saya pernah loh tiba-tiba ditelepon oleh temen SMA saya yang dulunya kami ngga terlalu dekat, beda geng lah. Malah jarang banget berinteraksi di sekolah. Setelah lulus SMA pun kami hilang kontak, tapi tiba-tiba bertahun-tahun kemudian ditelepon oleh dia dan langsung ngajak ketemuan.
Saya spontan ngomong : mau nawarin mlm ya?. (dan dia jujur, ngejawab iya). hahahaha.

Singkatnya, bagi saya masalahnya bukan di MLM nya, tapi di cara penawarannya.

Selain itu, yang lebih penting lagi, saya sering meragukan produk-produknya.
Karena logika saya begini :
Harga produk di katalog 100.000
Harga member 77.000
Perusahaan tentu perlu uang untuk membayarkan semua bonus-bonus buat para member yang berhasil, harus bayar karyawan-karyawannya juga, sewa / beli kantor juga, daaann lainnya.

Jadi berapakah sebenarnya modal membuat produk itu? berapa value nya? apakah saya membeli barang seharga 100.000 yang sebenernya kandungan dan bahannya itu sama dengan produk supermarket seharga 50.000?

Logika saya bisa jadi salah ya. Mungkin sebenarnya biaya marketing dari perusahaan MLM itu lebih rendah dari perusahaan dengan metode lain. I don't know,  I'm not an expert on this.
Ini hanya logika sederhana saya.

Berangkat dari logika bolon diatas, saya malah jadi pensaaran.
Sebenarnya produk mereka bagus ngga sih? Sesuai harganya kah? Does it really work as they promised?
Karena kebanyakan produk MLM itu menjanjikan kandungan dan efek yang Waahhh..

Jadi saya putuskan, kita coba sajaaa.
Iya, saya mau coba beberapa produk MLM, tapi mungkin fokus di skincare dan kosmetiknya saja ya. Kategori healthcare saya skip.

Sebenarnya saya udah pernah posting beberapa artikel tentang produk MLM, tapi baru dari JAFRA.
Bisa dilihat di :
Klik Disini untuk review lipsticknya.
Klik Disini untuk review masker malibu.
Klik Disini untuk review exfoliating scrubnya.

Supaya fair, saya mau coba review dari Oriflame dan Nu Skin.
Untuk mempermudah cari artikelnya, akan saya kasih tambahan label : MLM
Biasanya kan label hanya saya kasih brand saja.

Well, mudah-mudahan result dari review saya ini bermanfaat yaa..
See you on my next review!

Stay geulis,darling



17 Januari 2018

Review : Rimmel Stay Matte Primer

Hellow, 2018.

Hellow, my blog. So we meet again. 

Hellow, readers.

As you can read on title, di tahun yang baru ini aku malah mau review item yang ngga baru.
I hope it's still useful for some of you.

Rimmel Stay Matte Primer ini udah lama banget berseliweran di layar laptop dan hp aku, tapi ngga pernah aku waro. Do you know what "waro" means? google yah ke orang Sunda.
Sekitar beberapa bulan lalu, akhirnya beli ini karena emang lagi hunting primer dengan harga terjangkau. Mata terpicu ke produk ini karena tulisan Matte nya sangat menggoda, mengedip dan melambai ke mata aku.
Iya, cari primernya yang matte karena lagi butuh untuk balance dengan foundation-foundation saya yang wax-based dan oil-based.



Rimmel-Stay-Matte-Primer
Rimmel Stay Matte Primer

Simple tube packaging. Kombinasi putih-ungunya bikin jadi mudah dikenali. Kemasannya ngga eksklusif, terlihat kok kalau ini bukan barang mahal. And it's okay to look cheap, karena memang murah. Waktu beli, rasanya sekitar 90.000-an. Size 30 ml, standar primer-primer pada umumnya.



Rimmel-Stay-Matte-Primer
Rimmel Stay Matte Primer
As you can see, teksturnya krim putih dan agak padat. Ngga ada rasa "meleleh" setelah kena suhu panas kulit.
Saat aplikasi ke kulit, ngga ada rasa-rasa licin ala produk bersilikon, jadi pori-pori kulit ngga terasa tersumbat.
Instantly moisturized my skin. Jadi saya ngga pernah pakai moisturizer lain saat pakai ini. Sunscreen ngga dihitung yaaa..itu mah wajib hadir.

The golden questions are : apakah benar matte? tahan berapa lama?

Yes, membantu banget untuk kontrol produksi sebum kulit wajah. But not totally dead-matte. Saya selalu kombinasi dengan dewy foundation jadi belum tahu ya gimana hasilnya kalau kombinasi dengan matte foundation.

Bantu kontrol sebum wajah bukan berarti kontrol keringat. Apalagi ini sifatnya ngga menutup pori. Jadi kalau di suhu panas ya pasti tetap aja bagian hidung dan dagu mah agak mengkilap.

Sekali lagi, primer ini finishingnya tidak dead-matte ya dan tidak berfungsi sebagai pore-filler juga. Jadi jangan berharap kulit selicin lilin.

Eh masih belum terjawab ya soal tahan berapa lama?
Hmm..tergantung ya..ditemenin sama foundie dan bedak apa.
Saya coba dengan LA Girl, Mehron, Bobbi Brown, RCMA, MAC yaaa durability nya berbeda.
Range nya 4-8 jam lah.

Overall, do I like this? will I repurchase?
Yes, I like this one.
No repurchasing. Karena buanyaaakkk primer-primer murah lainnya yang pengen aku cobain dulu.

That's it for now. Semoga membantu dan bermanfaat.

Stay geulis, darling.

Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...