27 November 2019

My Own Personal Heroes 2019

Bicara soal pahlawan, biasanya kita langsung inget pahlawan pribadi kita ya.
Misalnya Ibu, Ayah, Suami, Sahabat, Guru, atau malah orang yang hadir sekilas di kehidupan kita tapi efek kehadirannya berhasil mengubah mindset kita.

Bisa juga Pahlawan secara general, yang berjasa terhadap negeri tercinta kita, Indonesia.

Kalau ditanya "Siapa orang yang banyak berjasa dalam hidup kamu? Siapa orang yang kamu anggap pahlawan dalam hidup kamu"
Jawabannya pasti beragam ya.
Setiap orang berhak memilih their own personal hero / heroes.

Biasanya saya sih otomatis menjawab  "My mother is my hero" karena kurang gimana lagi coba pengorbanan bunda saya untuk kehidupan saya.
Ayah saya juga..wuiihhh pokonya ngga bisa kehitung lagi deh.

Tapi kali ini saya punya jawaban berbeda. Bukan karena ngga menghargai jasa kedua orangtua saya, suami saya dan kakak-kakak saya. Bukaaaannnn...

Izinkanlah di artikel kali ini saya mau berterima kasih kepada pihak lain.
Mungkin mereka tidak sadar tapi secara langsung dan tidak langsung, mereka berjasa dalam hidup saya terutama di tahun 2019 ini.

Siapa mereka yang ingin saya ucapkan terima kasih ini?
Mereka adalah orang-orang yang "pernah" menjadi teman dan sahabat, bahkan pernah sampai di titik dimana saya menganggap mereka adalah saudara.

"Pernah" ?? iya, pernah. Karena sudah tidak lagi. 
Mereka? iya, mereka. Karena lebih dari 1 orang. Malah lebih dari 2 orang.

Jadi, pernah ada beberapa tindakan dan kata-kata mereka yang kalau digambarkan dengan 1 kata tuh : Pengkhianatan.
Halah..asa sinetron yak ahahahhaha..
Tapi serius nih.. pasti pada pernah kan ya merasakan dikecewain temen, dikhianati teman atau rekan bisnis atau rekan kerja?
(maksa pengen dijawab "iyah" hahahaha)

Kalau belum pernah, dikasih background story dulu deh ya.
Mereka ini adalah orang yang tidak ada hubungan kekeluargaan dengan saya dan suami.
Menjadi teman main, lalu sahabat, dan lama kelamaan saya dan suami menganggap mereka seperti saudara.
Bahkan mereka pun dekat dengan keluarga saya.
Saat mereka kesusahan, saya dan suami ikut merasa susah dan ikut putar otak mencari jalan keluar.
Mereka senang dan meraih suatu pencapaian, saya dan suami ikut senang dan bangga.
Ngga ada rasa iri atau rasa kompetitif.
Bahkan banyak keadaan yang membuat saya dan suami jadi (istilahnya mah) ngebela-belain demi mereka.
Lalu, sekitar pertengahan 2019 ini, keadaan mulai berubah.
Tidak perlu dijelaskan detail ya, nanti jadinya curhat hihihi

Intinya, tindakan mereka membuat saya dan suami merasa teringgung dan kecewa, dan mersa dikhianati.
Padahal biasanya laki-laki itu easy going ya, ngga baper dan ngga pernah ikut campur urusan perempuan.
Tapi kali ini suami saya tersinggung kelas berat, saya aja kaget.
Selain itu dia juga merasa, hubungan baik selama ini tidak dihargai oleh mereka.

Tapi setelah luka-luka di hati kami mulai sembuh....ecieee luka hatiii
Saya jadi sadar, ini adalah pembelajaran.
Kisah-kisah dan kejadian dengan mereka secara langsung dan ngga langsung bikin saya jadi belajar, nambah pengetahuan baru, nambah cerita baru, belajar sabar, belajar ikhlas, belajar lebih baik dalam menilai orang, dan lebih baik dalam menghargai diri sendiri juga.

That's why, kali ini di penghujung tahun 2019, saya nobatkan mereka sebagai My Own Personal Heroes.
Sepertinya sih mereka never bother to read my blog. Tapi saya tetap saja ingin mengucapkan terima kasih atas kata-kata dan tindakan mereka.
Because thanks to their actions and words, saya jadi lumayan agak tambah pinter hihihi

Bahkan, mungkin kalau mereka tidak melakukan itu semua, hidup saya jadi monoton, masih begitu aja.
Saya jadi tidak dipertemukan dengan pintu-pintu baru. Kesempatan baru. New chapter in life.
Ibarat baca buku, kalau mau buka bab baru, bab yang sebelumnya ya ditutup dulu. Halamannya pindah, sis.

Maaf ya kalau artikel kali ini agak ecek-ecek, gak curhat.
Tapi da beneran, saya mah pengen nulis sesuatu tuh jujur.
Ngga dibuat-buat atau asal buat.

Semoga srtikel semi curhat ini bisa menghibur pembaca blog ini.
Terima kasih sudah membaca sampai selesai. Terima kasih sudah menghargai tulisan saya.

Dalam rangka iseng-iseng.sambil ngetest apakah bener serius baca artikel saya. Mau ngadain kuis dadakan nih. Kalau bisa jawab dengan benar dan tercepat, dapat hadiah pulsa lima puluh ribu rupiah.
Pertanyaannya adalah :
Saya manggil apa ke kedua orangtua saya? Jawab di kolom komen ya.
1 orang yang benar dan tercepat yang akan dapat hadiahnya.

Semoga srtikel semi curhat ini bisa menghibur pembaca blog ini.
Terima kasih sudah membaca sampai selesai. Terima kasih sudah menghargai tulisan saya.
Baca juga blog post dari teman-teman Bandung Hijab Blogger yaaa karena ini merupakan collab dengan mereka.

See you on next post.
Stay happy, darling.
Mmmmuacchhhh

11 komentar:

  1. Artikel semi curhat.. πŸ˜„πŸ˜„ tapi aku suka bacanya teh.. itu kereen sekali. Teman jadi sahabat, sahabat dijadikan sodara, tapi kita dihianati dan teteh justru menjadikannya 'my own heroes' untuk semua pelajaran hidup yang dilewati. I'm so proud of you and your husband. πŸ‘πŸ‘πŸ‘ oia... salam dari aku untuk Ayah & Bunda yaa tehπŸ˜‰...

    BalasHapus
  2. Akpun ada teh kehilangan sosok sahabat yang dia menjauh begitu saja. Rasa kehilangan pasti ada.. namun mungkin ini sudah keputusan terbaiknya untuk menjauh.
    Selau ada aja ya orang2 seperti itu memang kuncinya dari sikap kita menanggapinya. Tapi bener, say thank you karena duku mereka sedikit banyaknya sudah 'baik' pd kita

    BalasHapus
  3. Selalu ada hikmahnya
    Jadi tahu kalau mereka tidak seperti yang dipikirkan, dan jadi pembelajaran dalam berteman ke depannya.
    Memang ya, baper yang dikelola dengan benar malah bisa jadi super booster buat menghebat, kayak Teh Letisia dan suami.

    BalasHapus
  4. Subhanallag ya teh tema artikel Collabbbbbbbbbb sekrng menguras Emosi Aku tehh.. Bnyak cerita yg sangat real menyentuh termasuk cerita teteh

    BalasHapus
  5. Aduhh...pas baca ini jadi pengen curhat juga. πŸ˜‚ Ternyata bukan cuma aku sendiri yang dapet pengalaman 'dikhianati' sama temen. Insha Allah semunya ngasih pelajaran yes. Salam buat ayah dan bunda, semoga sehat selalu. Aamiin

    BalasHapus
  6. Kereeen. Orang yang pernah berkhianat justru dijadikan heroes. πŸ˜…πŸ‘

    BalasHapus
  7. Bener Teh, aq pun kudu menjadikan salah satu 'mantan' sebagai 'my own personal hero',karena dia udah bikin aq jd g pendendam, jd walaupun dia nyakitinnya edan teuing, aq g bs dendam ama dia #damn πŸ˜‚

    BalasHapus
  8. Aih meski.mungkin hubungan memburuk ya..tp menjadikannya pahlawan itu luar biasa...mengambil.sisi baik.dalam.setiap kejadian

    Keren

    BalasHapus
  9. Memang ya teh setiap orang yang hadir di hidup kita pasti memberikan pelajaran ya teh hehe

    BalasHapus
  10. Jawabannya ayah bunda teh..
    Wahh penasaran akuh who' the winner? Aku mudah2an yaa.. πŸ˜‚πŸ˜‚ mayan buat gopay πŸ™

    BalasHapus
  11. Tulisan"nya sangat menginspirasi sekali.

    BalasHapus

Haiii

Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...