1 April 2019

Let's Talk About Life...




Hmmm...
Kali ini sepertinya bakal agak personal nih bahasannya. Dan mungkin setengah curhat.
Karena kali ini saya mau ngebahas tentang BIG Life Decision.
Keputusan BESAR dalam Hidup.

Sebenarnya dari kita mulai bangun tidur di pagi hari, kita sudah harus membuat keputusan-keputusan.
Mau langsung bangun atau lanjutin mimpi?
Mandi dulu atau sarapan dulu?
Sarapan apa?
Mandinya keramas atau ngga?
Dandan ngga?
Pakai baju yang mana?
daaaannn keputusan atas pilihan lainnya

Sampai kepada keputusan-keputusan besar, seperti :
Mau kuliah atau kerja?
Kalau kuliah, ambil jurusan apa?
Mau jadi pengusaha atai jadi karyawan?
Nikah sekarang atau ditunda?
Langsung program bikin anak atau ditunda?
Mau anak berapa?
daaannn lainnya

Istimewa sekali ya menjadi manusia.
Banyak pilihan, banyak kesempatan.
Di sisi lain, banyak pilihan = banyak keputusan.
Dan setiap keputusan menentukan jalan kita ke depan.

Diri kita yang sekarang ini, adahal hasil dari pilihan dan  keputusan-keputusan di masa lalu.

Dalam artikel kali ini saya mau bahas 3 keputusan besar dalam hidup saya, yang special.
Special bagi saya.

1. Mr. Right
Yes, ini salah satu keputusan besar dalam hidup saya yang sangat istimewa.
Tapi tahu ngga, jawaban atas pertanyaan "is he the one?" itu terjawab dalam sepersekian detik di awal pertemuan kami.
Iyaaaa beneran ngga bohong, pertama kali ketemu dia, dalam sepersekian detik dalam hati  saya seperti ngomong "oh yaudah kayaknya ini nih.."

But I won't call it love at first sight. Karena kami dikenalin temen, disuruh saling add di Facebook dan chat d Yahoo Messenger (YM).
Apakah ada yang tahu apa itu YM? hihihih...
Jadi sudah liat wajah lewat foto sih..
Tapi sekitar sebulan hanya chat tanpa ketemuan langsung, jadinya ya deg-degan juga pas pertama dia mau ke rumah.

Saya berhari-hari istikharah minta diberi jawaban.
Doa saya simple :
"Kalau dia baik untuk saya dan keluarga, mohon dimudahkan dan dilancarkan.
Kalau tidak baik, mohon segera dijauhkan."
I don't want to waste time, the clock is ticking.

Jadi pas hari itu dia ke rumah saya untuk ketemu pertama kalinya, saat dia didepan rumah saya dan saya jalan ke depan untuk bukain pagar.
Saat itulah Allah memberi jawaban. Hanya dalam sepersekian detik. Ngga nyampe sedetik.
Allah Maha Mendengar, Allah Maha Besar.

Saya pengen cerita detail tentang jalan kami sampai ke pelaminan, dan juga hal-hal tentang menjalani pernikahan. Tapi terlalu special, saking specialnya sampai saya pengen cerita di post terpisah.


2. Leaving a Promising Career
Saya pernah kerja di beberapa bidang, dan lintas industri.
Pernah ngajar, pernah di gallery, dan terakhir yang agak lama di bidang marketing dan keuangan.
Di bidang keuangan, saya bekerja di bank, asuransi, gadai.
Karir saya di bank lumayan menjanjikan. Ada beberapa pilihan kesempatan perkembangan karir, yang indah penghasilannya dan jaminannya. Pokoknya bright pathway deh.

Tapi di sisi lain, saya juga punya impian. Lebih tepatnya, saya punya banyak impian.

Setelah minta izin suami, saya langsung memutuskan resign dan fokus mengikuti passion saya.
Ini keputusannya diambil dalam waktu cepat karena saya takut kalau saya ngga maju sekarang, saya ngga akan pernah maju.
Saya yakin rezeki saya tidak akan tertukar, apapun pilihan hidup saya dalam menjemput rezei.

Apa sebenarnya passion dan impian saya?
Well, that's another story in another post.

Memutuskan resign ini salah satu keputusan hidup yang besar bagi saya.
Bekerja di bank memberi saya banyak ilmu, banyak pengalaman, dan banyak sertifikat..hehehe..
Biarpun keliatannya "hanya" gini-gini aja, Saya ini sudah sertifikasi WAPERD dan CFP. #bangga .
Dan kata boss saya, emang harus bangga, karena susah dapetnya.

Tidak familiar dengan singkatan WAPERD dan CFP? mangga, bisa cek di google yaa..
Kalau udah ngerti dan pengen konsul, boleh langsung japri.. Saya seneeeeng bahas financial planning kok.

Anyway, saat akhirnya meninggalkan karir, banyak yang menyayangkan keputusan saya.
Saya seperti meninggalkan kesempatan emas tanpa sebab, tanpa alasan.
Tapi hati saya udah bulet dan suami mendukung.

Pada dasarnya saya punya prinsip :
"Nyebur aja dulu, nanti juga tangan-kaki maksa buat ngapung".
I believe in MY survival instinct.


3. Changing Something

This is not my BIGGEST life decision, but this is my LATEST big decision.
Setelah 7 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk melakukan perubahan dalam blog saya.

Awalnya blog ini sudah ditekadkan utnuk murni menjadi beauty blog, dan mayoritas isinya review produk. Sangat sedikit (atau malah hampir ngga ada) tutorial.
Pokoknya saya ingin blog ini jadi salah satu patokan saat orang nyari review produk kecantikan.
Judul blognya aja udah In My Beauty Case ya.

Tapi setahun belakangan, minat saya untuk review produk turun drastis.
Bukan karena saya kehilangan minat pada dunia makeup dan skincare dan bodycare and/or all of things related to beauty industry.
Bukan juga karena saya bosan menulis, atau bosan mencoba produk dan menceritakan hasil percobaan saya.
Bukan. Bukan. Bukan.
Ada hal lain yang saya masih ragu, cerita atau ngga ya disini. Takut menyinggung beberapa pihak.

Anyway, seiring dengan menurunnya semangat saya nulis review produk, saya malah menemukan yang lain.
Saya kembali menggali dan "menemukan" the old me.
Tesya yang dulu.
Tesya yang (ke)banyak(an) minat dan impian.
Tesya yang jatuh cinta dengan buku. Hampir segala jenis buku.
Tesya yang pernah ingin jadi sutradara karena jatuh cinta dengan film, terutama film berat dan aneh. (kecuali horror, it's a big NO NO)
Tesya yang very into art in many kind.
Tesya yang suka ngecoblak and wants to be heard, but also likes to listen.
Tesya yang over-shared everything.
Tesya yang juga suka menyendiri menikmati buku.
Tesya yang diem-diem suka pergi sendirian ke art gallery just to stare at 1 painting or sculpture and interpret it in her own ways.
Tesya yang suka nonton di bioskop, sendirian.

Akhirnya saya memutuskan, I have to do something. Kalau ngga, ini blog nanti isinya "kewajiban". Bukan lagi passion. Bukan sesuatu yang saya tulis dengan tulus. Karena tulus mah lagi manggung di jakarta... krik krik kri...

And I decide, the first step is to change the blog.
Mulai dari artikel ini dan post-post selanjutnya, blog ini akan lebih random.
Masih ada beauty stuff tentunya, I will NEVER leave that.
Tapi selain itu akan ada tema lainnya. Belum tahu apa. Mungkin review buku, mungkin film, mungkin curhat, mungkin ini, mungkin itu, banyak seekaliii....
Semoga perubahan ini memberi penyegaran. At least for me.

We'll see.
Life is full of choices anyway.

Jangan lupa cek postingan temen-temen aku dari Bandung Hijab Blogger karena artikel ini dibuat berdasarkan collab dengen mereka, dan postingan mereka very inspiring!

Semoga post ini bermanfaat buat yang baca, semoga terinspirasi untuk tidak takut dan tidak menyesali setiap keputusan yang diambil.


Remember to :
Believe in YOUR own survival instinct.
Nyebur aja dulu, nanti juga tangan-kaki maksa buat ngapung.




Tapi nyeburnya di yang dangkal dulu yaaaa ;)


17 komentar:

  1. I love to read this. Ikuti passion ya teh, trus nikmati.. Dan, poin penting lainnya adalah, nulis karena emang pengen. No pressure. Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bethuullll.. Eh tapi nulis krn pressure kadang diperlukan juga sih kalau emang itu profesi utamanya hihihi. .

      Hapus
  2. Huaaa i love your quote soal surviving. Be a better strong person abis baca tulisan ini. Dan berasa dipertemukan sama "jodoh" karena lagi ada dilema financial. Catch up di chat ya let hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin selama ini kita jodoh.. Takdir membawaku padamu... Hahahaha.. Yukss.. Kita bedah financial planning kitaa.. Apalagi business owner tuh suka belibet antara business dan personal financial..

      Hapus
  3. ninggalin pekerjaan buat passion, aku juga ngelakuin ini kemarin banget, tosss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tossss!! Walopun awal-awal ada yang hampa krn perubahan rutinitas, tapi hati lebih ringan karena bisa fokus sama impian

      Hapus
  4. Aku suka banget quotenya teh. Nyebur aja dulu.. aku jg ngerasain banget ky gitu. "Nyebur" krn terpaksa tp lamalama malah menikmati dan pasti bakal menyesal hari ini kl dulu gk maksain "nyebur" wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaahh bener... Akupun lebih baik nyebur trus rada kelelep dikit daripada takut tapi penasaran hihihi.. Tapi ya boar ga kelelep, kita nyebur di yang dangkal dulu aja yaa

      Hapus
  5. Seru Haney bacanya, teteh udah banyak pengalamannya. InsyaAllah keputusan Yang diambil Dari istikharah terbaik versiNya.l, apalagi buat point 1.

    BalasHapus
  6. Aku mah pake Ym teh waktu SMP hehehe
    Mantaaaap teh apapun jalan hidup yg diambil semoga terus jadi pribadi yg terus ingin belajar

    BalasHapus
  7. Akan kuingat selalu itu "Nyebur di yang dangkal" dulu. .. kita sama bangeddd yaa Teh, passionnya 😆😆😆

    BalasHapus
  8. Maaf teh aku malah salfok sama kalimat terakhirnya.. "Nyebur di yang dangkal dulu" :)) kocak teh, tapi emang bener :)

    BalasHapus
  9. waah..nemu jodohnya via YM juga ya teh...kok sama siy? hehehehe...jodoh memang hanya Allah SWT yang tahu..siapa dan kapan dia akan datang, serta mo naik apa? hehehehe..sukses selalu teh dengan the LASTED DECISIONnya :)

    BalasHapus
  10. Dalam banget "kalo dibiarin ini blog lama-lama jadi kewajiban bukan lagi passion" noted. Ini mah bener banget kenyataan. Aduh sesama mantan bankir yah kita hehe. Btw 3hal diatas sama persis ngalamin semua dan memang jd keputusan besar dalam hidup. Tapi apapun yang dijalanin semoga tetep jadi passion kita biar nyaman buat ngelakuinnya.

    BalasHapus
  11. Betul, life is full of choice. Gimana kita menentukan aja mau pilih yang mana. Apapun pilihannya semoga tetap bikin kita bahagia, karena kita yang menjalaninya.

    BalasHapus
  12. Aku suka banget sama quotesnyaaaaa, ikut mengutip ya

    BalasHapus

Haiii

Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...