Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan

6 Oktober 2020

Menghasilkan Uang Melalui Blog


Berita gembira buat kalian tim rebahan yang masih tertib untuk #dirumahaja .

Sekarang, nyari duit pun bisa sambil gogoleran loh.

You know gogoleran? itu loh..... sleep-sleepan.

Nih dibawah ini contohnya :



Photo by Inside Weather on Unsplash

 


Jadiii...

Gimana caranya menghasilkan uang sambil selonjoran?

Ada banyak jalan menuju "dapat uang sambil rebahan".

Tapi yang saya bahas disini hanya salah satunya, yaitu melalui BLOG. Ini bukan cara instant dan bukan cara mudah juga. But at least ini salah satu ikhtiar.

Daripada rebahannya cuma buka-buka instagram, tik tok, dll hanya nontonin karya orang. Kuota abis, tapi ngga menghasilkan feedback berupa cuan. Mending create something kan.

Langkah pertamanya gampang kok , kamu cukup memulai dengan : Create a Blog.

Iya, bikin aja dulu blognya yaa.

Sebenernya profesi Blogger ini bukan cara baru atau ide baru sih. Tapi boleh lah ya kita bahas lagi salah satu cara menghasilkan uang ini. Karena momennya lagi pas nih, sis. Lagi kondisi begini, semua ingin mencari penghasilan tambahan, roda ekonomi harus terus berputar.


Okey kita lanjut ya.


Bikin blog nya dimana? 
Seperti yang kamu liat sendiri, kalau saya bikinnya di Blogspot..eh Blogger.
Walau sekarang namanya udah blogger.com tetep aja saya masi terbiasa nyebut blogspot hehehe..
Selain pakai Blogger ini, kamu bisa pakat platform lain kok semisal Wordpress.
Coba kamu banding-bandingkan sendiri mana yang kamu rsa lebih nyaman untuk kamu otak-atik.

Karena hubungan antara kamu dan blog-mu adalah hubungan jangka panjang, jadi pilihlah yang dirasa familiar dan nyaman.

Lalu, tetapkan tema.
Nah step ini bisa bahaya nih. Karena sebaiknya ngga sembarangan tapi kalau terlalu berlebihan dalam memikirkannya, bisa batal bikin blog karena ngerasa overwhelmed apalagi kalau kamu type orang yang banyak minat.

Memang kenapa tema kok harus ditentukan di awal?
Karena ini berkaitan dengan caramu menghasilkan uang dari blog.

Nah kalau kamu udah suka sama 1 type bahasan tertentu, bersyukurlah karena ngga harus linglung dan bisa langsung memulai.
Kalau kamu bingung karena terlalu banyak minat misalnya ingin bahas beauty tapi suka film juga. Ya sudah, masukin aja 2 tema tersebut di blog kamu, karena yang penting adalah : bikin aja dulu, nulis aja dulu.
Setelah yakin mau tema apa, tentunya langkah natural selanjutnya adalah menentukan Judul Blog.

Wuiiihh ini proses branding image juga nih. Choose your blog name wisely.
Bisa diganti belakangan sih tapi jangan terlalu sering. Bahkan kalau bisa jangan sampai pernah ganti.

Aku juga blogging dari tahun 2012, baru ganti judul di tahun 2019 (atau 2018?).
Dan berencana untuk tidak ganti judul lagi. Penasaran kenapa setelah sekian tahun ngeblog kok aku malah ganti judul blog?
Silakan klik artikel ini untuk cerita jelas dan detailnya.


Photo by Inside Weather on Unsplash



Okeee..bikin bog udah, tema dan judul udah. Sekarang saatnya mengisi blog kamu.
Isilah dengan jawaban yang benar.
eh...
Isilah dengan artikel atau postingan yang berkualitas. Kalau kamu membuat blog yang temanya sesuai dengan hobi atau passopn kamu, InshaaAllah membuat postingan adalah hal yang ringan.
Karena kamu seperti lagi ngebahas hal-hal yang emang biasanya kamu suka behas di kehidupans ehari-hari. Just like talking. Tapi isi pikiran dan omongan kamu itu diketik.

Naah tentu pertnyaan selanjutnya adalah kapan duit datang?
Dulu kita para blogger bergantung pada adsense. Ya, tinggal buat dan aktifkan akun adsense lalu pasang di blog kita. Cepat atau lambat, $100 pertama akhirnya akan diraih oleh kita.

Tapi diluar itu ada penghasilan yang bisa lebih "kerasa" dan agak lebih cepet daripada nunggui adsense masuk. Yaitu sponsorship atau bentuk kerjasama apapun dengan brand.
Tapi ngga bisa dibilang cepet juga sih ya. Karena brand baru meilirik kalau blog kita dinilai sudah cukup banyak pembacanya, bagus trafficnya.
That's why you blog content is important!
Ngga hanya kualitas konten blog kamu, tapi juga konsistensinya.

Saat blog mendekati kita, apalagi kalau di awal-awal, mungkin kita belum ditawari fee. Tapi biasanya free product dulu. Untuk kita review, kita ulas di artikel blog kita.
KAlau pekerjqan kita memuaskan, pasti lama-lama brand yang datang udah langsung nanyain Rate Card  kita.

Belum tahu rate card itu apa?
Nanti yaa dibahas di artikel terpisah. Atau kalau ngga sabar, boleh googling hehehe

Lalu dari blog ini, kamu bisa merambah ke Instagram atau Tiktok juga.
Langkah awal kamu bisa promote blog kamu di Instagram, rajin-rajin share link. Belum bisa swipe up? no problemo! share aja link di bio.
Ke depannya, kamu bisa dapetin review job di Blog dan Instagram loh.

Kembali lagi mengenai konten blog.
Kuncinya sederhana aja : Kualitas dan Konsistensi.

Konsistensi.
Buatlah jadwal posting. Apalagi kalau blog kamu masih baru, usahakan sebanyak mungkin.
Misalnya 3 artikel per minggu.
KAlau kejar tayang malah 1 artikel per hari hehehe
Supaya "perbekalan" blog kamu cepet banyaknya. JAdi saat brand lagi lirik-lirik, mereka ngga menganggap blog kamu tuh hampa.

Kualitas.
Membuat artikel sebanyak mungkin atau sesuai jadwal, bukan berarti ngasal ya isinya.
Usahakan setiap artikel itu memiliki manfaat. Baik itu review produk, review jasa, review lokasi, tutorial, informasi terkini dll.
Buatlah artikel yang jujur tapi terjaga tata bahasanya.
Kalau misalnya barang / jasa / lokasi yang kamu review atau ceritakan itu ngga memuaskan atau malah sangat mengecewakan, ngga perlu lah penghuni kebun binatang dibawa-bawa ya. Ngga perlu juga kata-kata yang sifatnya merendahkan. Ingat, tujuan tulisan kita itu supaya memberi informasi, memberi manfaat. Bukan menyebar kebencian.

Selalu menulis dari hati, curahkan isi pikiran yang sebenar-benarnya.
Blog ini milik kamu. Make it the best.

Jangan lupa, ada step 0 yang HARUS kamu lakukan sejak awal. Bahkan sebelum kamu mulai membuat blog, dan HARUS dilakukan setiap mau menulis, 
Yaitu : 
Ucapkan Bismillahirrohmanirrohiim. (bagi yang Muslim)


Well, goodluck yaa rebahannya. Semoga menghasilkan, semoga kamu bahagia selalu, dan sehat sehat terus. Semoga Corona Virus segera punah. Aamiin.

See you.

6 Agustus 2019

Finnce Talk vol.2 : The Power of Celengan






Never underestimate the power of uang receh.
You'll never know where those coins might take you.

Photo by Skitterphoto from Pexels 


Keajaiban Celengan.

Saya ingat banget dulu uang jajan saya per hari tuh recehan banget, uang koin.
Orangtua saya (note : ibu saya) ketat soal uang jajan.
Alhamdulillah saya lahir di keluarga yang berkecukupan, tapi uang jajan saya termasuk rendah levelnya dibanding temen-temen sekelas. It just the way it is.
Mau minta bonus / extra pun susaaaaaahh banget.

Jadi saya "terpaksa" nyisihin uang jajan harian saya. Supaya bisa beli yang saya pengen sesuai kemauan hehehe..
Setiap ada sisa uang jajan, masukin celengan.
Nemu uang receh di sudut manapun dirumah, saya klaim jadi milik saya dan masukin celengen.

Setelah sebulan saya nyisihin uang jajan di celengan, ada rasa puas saat saya buka celengan itu.
Saya bisa beli komik dan novel dari uang celengan.
(Note : jaman itu harga komik elex media komputindo 2500/pc, komik lainnya 3000an, novel Enid Blyton masih ada yang 5000an.)

Waktu itu saya amazed dan mikir "Waaah, nabungnya padahal dikit-dikit dari duit sisa, ngga kerasa nabungnya..tapi akhirnya bisa beli ini itu".

Jadi, saya itu mengalami yang namanya "sedikit lama-lama menjadi bukit".

Sejak itu, saya rajiiinn ngumpulin recehan. Selain nyisihin uang jajan, saya dulu suka mintain uang koin orangtua saya hehehe..

Sampai saya setua  sedewasa ini pun saya masih rajin nabung uang koin. Tapi hanya yang pecahan 1000. Di celengan lain saya nabung khusus uang 2000.
Karena saya masih percaya dengan keajaiban "lama-lama menjadi bukit" itu.

Masih ngga kebayang bagaimana kebiasaan kuno ini bisa memberi manfaat?
Well, kalau mengharapkan hasil yang instant sih ngga bisa ya. Namanya juga nabung, recehan pula hehehe..
Kuncinya disini adalah sedikit dan lama, jadi tidak membebani.

Photo by rawpixel.com from Pexels



Ada beberapa tips yang bisa jadi guide untuk menikmati The Power of Celengan ini.

1. Tetapkan Tujuan
Dalam urusan menabung dan investasi, langkah pertama adalah tentukan tujuan.
Udah kayak mantra deh. Tujuannya apa? Buat apa? Mau kemana? Buat kapan?

Untuk urusan nabung di celengan juga sama. Malah, kamu bisa bikin label untuk ditempel di celengan. Sebagai reminder untuk apa isi celengan itu. Bisa jadi motivasi juga kalau lagi ada saat-saat males nabung.

Boleh tulis tujuannya saja, misalnya "Liburan"
Atau tulis lebih detail : "Singapore 3juta, Januari 2020"

Pengalaman saya pribadi, semakin detail tujuannya maka semakin disiplin.
Karena setiap baca tulisan di label jadi kepkiran kira-kira berapa yang udah masuk, kekejar ngga ya.

Tapiiii.. ini tidak mengikat ya.
Kalau ingin sekedar nabung koin daripada kececer, ya ngga apa-apa juga.
Suatu saat si tabungan iseng ini bakal berguna kok.



2. Tentukan Nominal

Setelah celengan siap dan sudah tahu tujuan tabungannya apa, saatnya menentukan nominal.
Jangan mencampur beberapa pecahan uang. Kalau mau koin 1000, ya itu saja, jangan dicampur dengan koin 500 atau uang 2000an.

Jadi bisa saja kamu pakai beberapa celengan untuk pecahan yang berbeda atau tujuan yang berbeda.


Selain supaya gampang menghitungnya, ini berguna untuk menjaga kondisi uang juga.

Pecahannya bebas, mau uang koin atau kertas juga bebas.
Kuncinya adalah pilih nominal yang KECIL, pokoknya jangan membebani deh supaya bisa konsisten.


3. Setor dan Lupakan
Celengan sudah ada, tujuan sudah tahu, pecahan yang dipilih pun sudah.
Saatnya praktek.
Urusan menabung kecil seperti ini banyak godaannya karena harus sabar dan konsisten.
Kadang kita merasa ini recehan dan kalau sekarang diambil dulu dikit bisa diganti lagi besok, atau malah kita menunda nabung karena bisa dirapel besoknya.

Jadi, usahakan setelah nabung itu lupakan saja.
Maksudnya bukan lupakan nabungnya ya hehehe
Tapi lupakan sudah nabung berapa. Jangan dipikirkan berapa yang udah masuk.
Fokus saja untuk bikin celengan segera penuh.


Keliatannya ribet banget ya mau nabung di celengan aja kok ada step-stepnya.
Sebenarnya tanpa ngikutin tips diatas juga gapapa kok.





Intinya adalah jangan meremehkan The Power of Celengan.
Orangtua saya pernah menabung di 2 celengan tanah liat ukuran besar, hasilnya bisa untuk menambah bayaran naik haji.
Teman saya pernah liburan ke Singapore 3 hari 2 malam dari hasil menabung recehan di celengan.
Ada juga yang beli logam mulia dan perhiasan.

Who knows what you'll get from doing such a small and easy things everyday.

Selamat menabung!

20 Mei 2019

Finance Talk vol.1 : Pengaturan Keuangan Simple dan Efektif

Berat ya judulnya. Kebebasan Finansial.

Sebenarnya, makna dari Financial Freedom / Kebebasan Finansial itu sendiri apa ya?
Kalau menurut saya arti dari Kebebasan Finansial adalah :

1. Bebas dari Utang.
Kalaupun ada utang, itu adalah utang aset.

2. Tersedia dana dinign.
Dana dingin disini artinya kalaupun uang di dana ini hilang atau berkurangm tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan yang lain.

Financial Freedom versi Letisia adalah sesederhana 2 point itu.
Ini versi saya ya, opini saya. Bisa benar, bisa salah.

Kalau mau bahas finansial, akan luas cakupannya.
Jadi khusus topik finansial, akan saya bagi-bagi ke beberapa edisi artikel supaya terfokus ya.

Kebetulan di artikel Finance Talk #1 ini adalah kolaborasi bersama teman-teman dari Bandung Hijab Blogger. So, make sure to read their posts too. Karena menarik banget loh artikel-artikelnya mereka.
Beda sudut pandang dalam 1 koridor tema is always an enrichment.




Okey, supaya tercapai si kondisi Kebebasan Finansial ini, kita kudu kumaha??
Berikut ini adalah step-step yang aku create dan lakukan.
Ini semua didapat based on pengetahuan dan pengalaman probadi. Jadi pasti masih banyak kekurangannya ya. Pengetahuannya dari mana? dari BACA dan ikut kelas CFP.


1. Tentukan Goals.
Yess memang tujuannya kebebasan finansial yang berdasarkan 2 point diatas.
Tapi pada step ini ,tentukan tujuan yang lebih detail. Misalnya : Umroh bareng ortu atau pasangan, Lunasi KPR, Bikin dana darurat, Liburan ke Jepang, Dana program hamil, Dana pendidikan anak, dll.

Brainstorming aja dulu dengan diri sendiri, atau dengan pasangan kalau emang udah nikah.

Intinya, tentukan goals / tujuan / cita-cita. Lalu perhitungkan nominal yang dibuthkan untuk tujuan tersebut.

Kalau belum tahu mau pergi kemana tujuannya, bingung dong nyiapin berapa untuk bensin dan lainnya?



2. Priority List.
Step selanjutnya adalah bikin daftar prioritas.
Dari semua daftar tujuan itu, urutkan dari prioritas tertinggi ke terendah.
Tertinggi berarti paling urgent atau penting.

Kalau saya, 2 prioritas tertinggi adalah :

  • Memenuhi pengeluaran wajib bulanan.
  • Menyiapkan Dana Darurat.


Jangan lupa tandai juga mana Tujapa dan mana Tujape. Apaan tuh?.
Tujapa = Tujuan Jangka Panjang
Tujape = Tujuan Jangka Pendek

Tips : Dalam daftar Tujapa, jangan tambahin "masuk surga" ya. Ngga bisa dibeli pake uang,cuy.

Nah setelah bikin daftar prioritas, jadi ketahuan kan sebenernya tujuan-tujuan kita atau cita-cita kita tuh membutuhkan berapa duit.

Pada step ini, jangan lemes duluan kalau angkanya fantastis.
Tetap semangat dan optimis.


3. Count Your Blessing.
Bingung ngga kenapa ada step ini?
hehehe..

Maksi\ud saya mah : Hitung Pemasukan.
Pemasukan adalah rezeki / berkah. Rezeki itu harus disyukuri (count your blessing).
Jadi, ngitung pemasukan = count your blessing
😁😁😁

Pemasukan dibagi menjadi 2.
Penghasilan Tetap.
Penghasilan Tidak Tetap.

Pengasilan Tetap contohnya : gaji karyawan, biaya jasa langganan.
Penghasilan Tidak Tetap contohnya : blogger fee (ehm), jualan online, self-employed seperti designer, MUA,dll.

Bila pasangan salah satunya karyawan dan salah satunya self-employed, tetap masukkan penghasilan dari kedua belah pihak ya.

Kalau single dengan pendapatan tidak tetap atau pasangan tapi keduanya pendapatannya titdak tetap bagaimana?
Masukkan saja, ambil angka minimal yang biasa didapat.

Misalnya nih range penghasilan titdak tetapnya adalah antara 1.500.000 - 5.500.000
Masukkan saja 1.500.000 sebagai penghasilannya.

Kalau mau berani, ambil nilai tengah.
Masukkan 3.000.000 sebagai penghasilan. Lumayan, itung-itung menetapkan target ke diri sendiri.

Menghitung Pmeasukan ini sangat penting.
Karena step selanjutnya semua berpatokan kesini. (yaeyaalaahh)

Reminder : Berapapun total nominal penghasilannya, jangan lupa mengucap syukur.



4. Buat Pos Pengeluaran

Oke, ini step yang agak ribet. Kalau yang ngga bertekad, biasanya keburu males duluan.
Based on semua daftar tujuan diatas, ciptakan lah pos-nya.

Kalau saya prbadi, saya bikin rekening-rekening.

Bukan berarti 1 tujuan = 1 rekening bank ya.
Bisa saja 1 rekening untuk 2 goals jangka panjang, dan rekening lainnya khusus utnuk Dana Darurat.
Banyak deh pilihan mah. Nanti akan saya bahas lebih lanjut di artikel lain ya.

Nah setiap kali gajian atau ada fee masuk, LANGSUNG transfer ke pos-pos atau rekening-rekening yang sudah disiapkan.
Ingat ya, LANGSUNG DITRANSFER adalah koentji.
Jangan ditunda dengan alasan apapun.

Nah itu tadi 4 step simple dan efektif untuk mencapai tujuan-tujuan finansial kita.
Sudah aku terapkan ke diri sendiri.
Banyak godaannya, apalagi untuk saya yang penggemar tas dan suami yang penggemar jam.

4 step ini mungkin terdengar klise atau biasa banget yah.
Tapi cobain bener-bener dipraktekkin deh.
Dan sebenenrya bisa dibreakdown lagi ke step-step yang lebih detail. Tapiii...
Tapi panjang.

Jadi mending dipisah aja ya.

Oya untuk gambaran, saya buat ilustrasi contoh kasus.

Subjek 1 : Kate & William (menikah, belum ada anak)
Tujuan :
1. Dana Darurat senilai 6x pengeluaran wajib bulanan. (30.000.000)
3. Liburan berdua ke Korea tahun 2020. (45.000.000/2pax).


Total tujuan = 75.000.000
Penghasilan keduanya digabungkan = 8.000.000
Sisa Dana diluar kewajiban bulanan = 3.000.000

Berhubung Dana Darurat ini harus mudah diakses, jadi Kate memutuskan membuat rekening tabungan biasa. 

Untuk liburan, kalau hanya tabungan dirasa lama ya. Jadi diputuskan lah akan memakai 2 jalur investasi. Reksadana dan Emas (Logam Mulia).

Dari sisa gaji yang bisa disihkan setelah pengeluaran wajib, terdapat 3.000.000
Setiap bulannya Kate melakukan hal ini :

1. Mentransfer 1.000.000 ke rekening khusus persiapan Dana Darurat.
2. Membeli 2 gram LM. Harga saat ini di kisaran 680.000 - 700.000 per gram. (ini utnutk memenuhi tujuan no.2)
3. Sisa dari beli LM dipakai untuk beli reksadana. Kate beli reksadana di bank Mandiri dengan sistem installment. Dia daftar yang bulanan didebet 500.000. (ini juga untuk tujuan no.2) 
4. Kalau ada sisa lagi dari 3 step diatas, dia masukkan ke celengan. Iyaaa celengan. 

Kalau mereka dapat THR atau bonus dari kantor, langsung disishkan ke rekening Dana Darurat dulu.
Karena prioritasnya adalah mencapai Dana Darurat dulu. Baru deh liburan.


Naaahh dari ilustrasi diatas, jadi kebayang kan kira-kira kudu gimana?
Mau ilustrasi untuk yang single?
Okeee..dikasih contoh kasus ke-2

Subjek 2 : Neneng. (single, very happy, tinggal di ortu)
Tujuan : 
1. Dana Darurat 3x pengeluaran bulanan. (4.500.000)
2. Beli tas LV preloved. (7.500.000)
3. Liburan nyaman ke Singapore + belanja disana. (10.000.000)

Total Goals = 22.000.000
Penghasilan tetap = 3.500.000
Penghasilan Titak Tetap = 500.000 s/d 1.500.000
Sisa Dana setelah pengeluaran wajib = 2.000.000

Setiap bulan Neneng melakukan :
1. Setor 500.000 ke rekening Dana Darurat.
2. Beli reksadana sistem installment dengan autodebet 500.000/bln.
3. Beli LM 1 gram.
4. Kalau ada sisa, dia masukkan ke celengan. Iyaaa celengan.


Dari 2 contoh kasus diatas, mungkin ada pertanyaan :
Kenapa harus dipisah-pisah? kan udah ketahuan total biaya tujuannya, satuin aja di satu rekening?
Kenapa reksadana? kenapa emas? kenapa installment? kenapa autodebet? dan kenapa CELENGAN??
daaann pertanyaan lainnya.

Saya jawab di artikel terpisah ya.
Karena sekarang lagi ngebahas pengaturan keuangan simple dan efektif.

Semoga curahan pikiran saya ini berguna, bermanfaat dan membawa berkah.
See you on next post!!






Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...