31 Agustus 2019

Books : Summer Days & Summer Nights



Summer Days and Summer Nights, 12 love stories. 


Itu judul buku pertama yang aku review di channel Youtube aku : Letisia
Ke depannya tentu bakal ada review buku-buku lainnya.

Dari sekian banyak buku yang udah aku baca, buku ini yang dipilih untuk pertama masuk ke channel karena ini isinya ringan dan menyenangkan.
Berisi 12 kisah cinta yang ditulis oleh 12 penulis berbeda dimana semuanya terjadi di musim panas.

Baca buku ini bagi saya menghibur banget. Ceritanya berbeda-beda, ada hubungan antara sepasang manusia lawan jenis, ada sesama jenis, ada hubungan orangtua dan anak, dll.
Genrenya pun macam- macam, ada fantasy, thriller,dll.

Untuk review lebih detail bisa cek video dibawah yaaa.

Btw, kalau agak bingung kenapa di blog ini mendadak ada review buku, finance talk dan life talk, dan ke depannya ada movie review, bisa buka postingan saya yang ini. Disitu aku udah jelasin semuanya.

Mangga diklik video dibawah ini, and enjoy. Semoga reviewnya berfaedah yaaa.



29 Agustus 2019

Life : My Kind of Me-Time

Everyone needs their own personal time.

Seorang ibu yang sehari-harinya mencurahkan waktu buat mengurus anak, suami, rumah, dan pekerjaan profesionalnya sendiri (bisa jadi dia karyawan atau freelancer atau pengusaha kan?)..
Seorang ayah yang setiap hari full bekerja untuk mencari nafkah dan mungkin membantu istrinya mengurus rumah juga.
Sepasang suami - istri yang belum dikaruniai anak pun tetap butuh me-time loh, butuh personal space dari pasangannya masing-masing.
Daannn...jomblowan - jomblowati pun jangan dikira ngga buth personal space, me-time nya sendiri.

Pokoknya apapun status maritalnya... minumnya tetap teh pucuk.

Eh...yaa you know what I mean lah.





Namanya juga me-time, personal time dan personal space ya. Jadi setiap orang bisa berbeda-beda cara menikmatinya.
Ada yang butuh nongkrong bersama teman-temannya, ada juga yang beneran butuh sendirian.
Selama si orang tersebut merasa bahagia dan untuk sesaat merasa lepas dari beban, let it be their personal time.

Berhubung ini blog saya, jadi saya share Personal Time ala Tesya aja ya.
Ada beberapa hal atau cara yang saya nikmati untuk sesaat melupakan kewajiban. Siapa tahu beberapa poin sama dengan selera me-time ala kamu, jadi kapan-kapan kita bisa me-time ramean hehehe

Buat saya pribadi, liburan itu bukan me-time, bukan personal time karena biasanya liburan itu bersama suami atau teman atau keluarga dan berujung dengan kondisi : harus menyesuaikan atau bertoleransi dengan selera teman liburan kita.

Jadi "syarat" pertama saya utnuk menikmatinya me-time adalah : Being Alone.
Ada saatnya dimana saya benar-benar ngerasa pengen sendirian. Baik didalam rumah, ataupun di tempat publik. Jadi bener-bener males aja berinteraksi ama orang lain hehehe.
Bukan karena bete, ngambek, bad mood atau semacamnya ya Tapi karena yaaa saya lagi merasa ingin quality time sama diri sendiri. Namanya juga me-time yak.


Nah saat sendirian itu saya ngapain aja?
Well...tergantung mood, tergantung sikon.
Seringnya nih, yang SELALU ADA bersama saya kalau lagi me-time di rumah :
Teh / Kopi dan Buku.
Dirumah saya selalu sedia buanyaakk jenis teh dari berbagai lokasi. Biji kopi dan dan beberapa brewer pun selalu ada.

Kalau persediaan buku? wah itu mah..selalu ada buku yang menanti untuk dibaca di rak buku saya.
Sejak saya lancar membaca, saya menjadi jatuh cinta dengan membaca. Jatuh cinta dengan buku. Itu kata bunda saya.
Saya suka karya fiksi, karena mereka bisa membuat saya tenggelam di dunia yang berbeda dengan dunia nyata yang saya jalani.
Saya juga menyukai non-fiksi, karena saya merasa selalu ada ilmu baru untuk dikenal dan dipelajari.


Kalau me-time di luar rumah juga mirip-mirip aja sih.
Nonton sendirian, tapi kalau studionya kosong atau sepi ya saya ngga mau. Malah jadi takut.
Ngopi dsendirian di cafe sambil baca buku aja saya udah enjoy banget.

Biasanya saya menghindari bawa laptop kalau lagi mau me-time. karena momoent itu selalu saya pakai untuk detox gadget. Handphone set di airplane mode, buku pun selalu buku fisik karena sejauh ini saya belum merasakan nikmatnya membaca e-book.
Kalaupun lagi dapat inspirasi buat nulis fiksi karya saya, selalu saya tulis ala old school, ditulis tangan di buku. Nanti baru deh saya salin di laptop.

Saya ngga merasa nyalon, spa, facial itu sebagai me-time karena biasanya malah "terpaksa" ngobrol sama yang melayani saya. Sementara saya kalau lagi pengen sendirian ya bener-bener lagi males ngobrol. Semacam anti-sosial mungkin?

Tapi ngga setiap saat merasa begitu kok.

Well, itu cerita me-time ala Tesya.
Simple banget kan. Biasanya setelah itu saya merasa happy dan ringan lagi untuk kembali ke kewajiban atau rutinitas yang menanti saya.
Curhatan kali ini merupakan kolaborasi dengan teman-teman dari Bandung Hijab Blogger.

Btw, kalau me-time ala kamu gimana? cerita dong...


6 Agustus 2019

Finnce Talk vol.2 : The Power of Celengan






Never underestimate the power of uang receh.
You'll never know where those coins might take you.

Photo by Skitterphoto from Pexels 


Keajaiban Celengan.

Saya ingat banget dulu uang jajan saya per hari tuh recehan banget, uang koin.
Orangtua saya (note : ibu saya) ketat soal uang jajan.
Alhamdulillah saya lahir di keluarga yang berkecukupan, tapi uang jajan saya termasuk rendah levelnya dibanding temen-temen sekelas. It just the way it is.
Mau minta bonus / extra pun susaaaaaahh banget.

Jadi saya "terpaksa" nyisihin uang jajan harian saya. Supaya bisa beli yang saya pengen sesuai kemauan hehehe..
Setiap ada sisa uang jajan, masukin celengan.
Nemu uang receh di sudut manapun dirumah, saya klaim jadi milik saya dan masukin celengen.

Setelah sebulan saya nyisihin uang jajan di celengan, ada rasa puas saat saya buka celengan itu.
Saya bisa beli komik dan novel dari uang celengan.
(Note : jaman itu harga komik elex media komputindo 2500/pc, komik lainnya 3000an, novel Enid Blyton masih ada yang 5000an.)

Waktu itu saya amazed dan mikir "Waaah, nabungnya padahal dikit-dikit dari duit sisa, ngga kerasa nabungnya..tapi akhirnya bisa beli ini itu".

Jadi, saya itu mengalami yang namanya "sedikit lama-lama menjadi bukit".

Sejak itu, saya rajiiinn ngumpulin recehan. Selain nyisihin uang jajan, saya dulu suka mintain uang koin orangtua saya hehehe..

Sampai saya setua  sedewasa ini pun saya masih rajin nabung uang koin. Tapi hanya yang pecahan 1000. Di celengan lain saya nabung khusus uang 2000.
Karena saya masih percaya dengan keajaiban "lama-lama menjadi bukit" itu.

Masih ngga kebayang bagaimana kebiasaan kuno ini bisa memberi manfaat?
Well, kalau mengharapkan hasil yang instant sih ngga bisa ya. Namanya juga nabung, recehan pula hehehe..
Kuncinya disini adalah sedikit dan lama, jadi tidak membebani.

Photo by rawpixel.com from Pexels



Ada beberapa tips yang bisa jadi guide untuk menikmati The Power of Celengan ini.

1. Tetapkan Tujuan
Dalam urusan menabung dan investasi, langkah pertama adalah tentukan tujuan.
Udah kayak mantra deh. Tujuannya apa? Buat apa? Mau kemana? Buat kapan?

Untuk urusan nabung di celengan juga sama. Malah, kamu bisa bikin label untuk ditempel di celengan. Sebagai reminder untuk apa isi celengan itu. Bisa jadi motivasi juga kalau lagi ada saat-saat males nabung.

Boleh tulis tujuannya saja, misalnya "Liburan"
Atau tulis lebih detail : "Singapore 3juta, Januari 2020"

Pengalaman saya pribadi, semakin detail tujuannya maka semakin disiplin.
Karena setiap baca tulisan di label jadi kepkiran kira-kira berapa yang udah masuk, kekejar ngga ya.

Tapiiii.. ini tidak mengikat ya.
Kalau ingin sekedar nabung koin daripada kececer, ya ngga apa-apa juga.
Suatu saat si tabungan iseng ini bakal berguna kok.



2. Tentukan Nominal

Setelah celengan siap dan sudah tahu tujuan tabungannya apa, saatnya menentukan nominal.
Jangan mencampur beberapa pecahan uang. Kalau mau koin 1000, ya itu saja, jangan dicampur dengan koin 500 atau uang 2000an.

Jadi bisa saja kamu pakai beberapa celengan untuk pecahan yang berbeda atau tujuan yang berbeda.


Selain supaya gampang menghitungnya, ini berguna untuk menjaga kondisi uang juga.

Pecahannya bebas, mau uang koin atau kertas juga bebas.
Kuncinya adalah pilih nominal yang KECIL, pokoknya jangan membebani deh supaya bisa konsisten.


3. Setor dan Lupakan
Celengan sudah ada, tujuan sudah tahu, pecahan yang dipilih pun sudah.
Saatnya praktek.
Urusan menabung kecil seperti ini banyak godaannya karena harus sabar dan konsisten.
Kadang kita merasa ini recehan dan kalau sekarang diambil dulu dikit bisa diganti lagi besok, atau malah kita menunda nabung karena bisa dirapel besoknya.

Jadi, usahakan setelah nabung itu lupakan saja.
Maksudnya bukan lupakan nabungnya ya hehehe
Tapi lupakan sudah nabung berapa. Jangan dipikirkan berapa yang udah masuk.
Fokus saja untuk bikin celengan segera penuh.


Keliatannya ribet banget ya mau nabung di celengan aja kok ada step-stepnya.
Sebenarnya tanpa ngikutin tips diatas juga gapapa kok.





Intinya adalah jangan meremehkan The Power of Celengan.
Orangtua saya pernah menabung di 2 celengan tanah liat ukuran besar, hasilnya bisa untuk menambah bayaran naik haji.
Teman saya pernah liburan ke Singapore 3 hari 2 malam dari hasil menabung recehan di celengan.
Ada juga yang beli logam mulia dan perhiasan.

Who knows what you'll get from doing such a small and easy things everyday.

Selamat menabung!

Post of The Month

Akhir Tahun 2022 : Sudah Punya Apa Saja?

Saat saya menulis ini, Tahun 2022 tersisa 19 hari lagi. Jujur, rasanya pedih ke hati. Juga takut. Pedih karena merasa ngga ada perkembangan ...

Yang Ini Juga Menarik...